cover
Contact Name
Sonya Sulistyono, ST., MT., IPM.
Contact Email
sonya.sulistyono@unej.ac.id
Phone
+62331-410241
Journal Mail Official
jrsl.sipil@unej.ac.id
Editorial Address
Universitas Jember
Location
Kab. jember,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan
Published by Universitas Jember
ISSN : -     EISSN : 25489518     DOI : https://doi.org/10.19184/jrsl.v3i2
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan (JRSL) adalah jurnal peer-review nasional dan akses terbuka. Artikel penelitian yang diterbitkan mencakup semua aspek teknik sipil, termasuk Rekayasa Struktural, Rekayasa dan Manajemen Transportasi, Manajemen Konstruksi, Rekayasa Hidro, Rekayasa Geoteknik, dan Rekayasa Lingkungan.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 4 No 1 (2020): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN" : 10 Documents clear
MARSHALL CHARACTERISTIC OF SPLIT MASTIC ASPHALT WITH CELLULOSE KAPUK FIBER ADDITION Riza Millatul Aminin; Akhmad Hasanuddin; Dewi Junita Koesoemawati
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 4 No 1 (2020): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jrsl.v4i1.15822

Abstract

Split Mastic Asphalt (SMA) mixture is mostly used on heavy traffic roads. SMA mixture has high percentage of coarse aggregate, it is better able to withstand deformation due to heavy vehicles, and consist of high levels of asphalt, that makes the mixture more durable. High levels of asphalt in SMA require an additive as fiber, polymer, filler, and PET which functions to stabilize and increase the strength of the mixture. This study to determine the performance of the Split Mastic Asphalt mixture by adding kapuk fiber as an additive. The method used is a quantitative comparison of the marshall SMA test results without the addition of additives and the SMA mixture with the addition of cotton fiber as an additive. The variation of cotton fiber content used in the mixture is 0.01%, 0.025%, 0.05%, 0.075% and 0.1% of weight mixture. Based on the results of the study the addition of cotton fiber to the mixture can improve Marshall performance in terms of strength, density, and durability of the mixture. The strength of the mixture with the addition of cotton fiber will increase to the optimum limit, which is 0.075% cotton fiber. The density of the mixture (density) with the addition of cotton fiber will increase. Durability based on flow and MQ values decreased, but increased again at high cotton fiber levels, which is 0.1% Campuran Split Mastic Asphalt merupakan campuran yang banyak digunakan pada jalan berlalulintas berat. Campuran SMA memiliki persentase agregat kasar tinggi sehingga lebih mampu menahan deformasi akibat kendaraan berat dan kadar aspal tinggi, sehingga campuran akan lebih tahan lama. Tingginya kadar aspal pada campuran SMA membutuhkan suatu aditif berupa serat, polimer, filler, dan PET yang berfungsi untuk menstabilkan dan meningkatkan kekuatan campuran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja campuran Split Mastic Asphalt dengan penambahan serat kapuk sebagai aditif. Metode yang digunakan adalah perbandingan kuantitatif hasil pengujian marshall campuran SMA tanpa penambahan aditif dan campuran SMA dengan penambahan serat kapuk sebagai aditif. Variasi kadar serat kapuk yang digunakan pada campuran adalah 0,01%, 0,025%, 0,05%, 0,075% dan 0,1% terhadap berat campuran. Berdasarkan hasil penelitian penambahan serat kapuk terhadap campuran dapat meningkatkan kinerja marshall yang ditinjau dari kekuatan, kepadatan, dan keawetan campuran. Kekuatan campuran dengan penambahan serat kapuk akan semakin meningkat hingga pada batas optimum, yaitu 0,075% serat kapuk. Kepadatan campuran (density) dengan penambahan serat kapuk akan semakin meningkat hingga pada bata optimum penambahan 0,05 serat kapuk. Keawetan berdasarkan nilai flow dan MQ menurun, namun meningkat kembali pada kadar serat kapuk tinggi, yaitu 0,1%.
OPTIMIZATION OF CROPPING PATTERN IN IRRIGATED AREA GEMBLENG BANYUWANGI REGION USING DYNAMIC PROGRAM Ahmad Rizza Lufafi; Wiwik Yunarni Widiarti; Entin Hidayah
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 4 No 1 (2020): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jrsl.v4i1.12097

Abstract

Gembleng Dam is located between Aliyan Village, Rogojampi District, and Parijatah Wetan Village, Srono District, Banyuwangi Regency. The dam was built to store water from the Bomo River. The Gembleng Dam is used for land irrigation with a service area of ±1735 Ha. During the dry season, The Gembleng irrigation often experiences drought and uneven water distribution. Therefore, optimization efforts using a dynamic program is used to optimize irrigation water so that it can increase yields. The results of this study are the water needed for irrigation every year is rice in rainy season 7,599 m3 / sec, rice in dry season I 7.93 m3 / sec, secondary corps in dry season II 5.35 m3 / sec for a possible year. The optimal cropping pattern is rice for rainy, rice and secondary corps for the first dry season, and secondary corps for the second dry season. The optimum land area that can be planted in a possible year is 849 ha of the dry season and 886 ha of secondary corps. For the normal year is 800 ha of rice and 935 ha of secondary corps. By using dynamic programming, the profit for enough years is Rp. 4,361,274,415.23 with an increase of 23.28%. Bendung Gembleng terletak di antara Desa Aliyan, Kecamatan Rogojampi dan Desa Parijatah Wetan, Kecamatan Srono, Kabupaten Banyuwangi, merupakan bendung yang dibangun untuk menampung air dari aliran sungai Bomo. Bendung Gembleng digunakan untuk memenuhi kebutuhan irigasi sawah dengan luasan baku sebesar ±1735 Ha. Ketika musim kemarau daerah irigasi Gembleng sering mengalami kekeringan dan pembagian air tidak merata. Oleh karena itu, upaya optimasi menggunakan program dinamik dilakukan untuk optimalisasi air irigasi sehingga dapat meningkatkan keuntungan hasil panen. Hasil dari penelitian ini berupa kebutuhan air untuk irigasi tiap tahun andalan yaitu, padi musim hujan 7,599 m3/dt, padi musim kering I 7,93 m3/dt, palawija musim kering II 5,35 m3/dt untuk tahun cukup. Pola tata tanam optimal yang diperoleh adalah padi, padi-palawija, dan palawija. Luas lahan optimum pada musim kering I yang dapat ditami pada tahun cukup untuk padi 849 ha dan palawija 886 ha. Keuntungan maksimal yang dapat diperoleh dari tiap tahun andalan yaitu sebesar Rp. 4.361.274.415,23 dengan peningkatan 23,28 % pada tahun cukup.
EIGHT-STORY APARTMENT BUILDING DESIGN USING STEEL STRUCTURES WITH EBF (ECCENTRICALLY BRACED FRAME) STIFFENERS Krisfanri Natanael Aritonang; Gati Annisa Hayu
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 4 No 1 (2020): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jrsl.v4i1.19415

Abstract

This research is about the design of steel structure building by using EBF stiffener. The purpose of this research is to design a high-level bulding of steel structures with EBF stiffener that is strong to withstand all the loads that work on the structure. The calculation method that used in this design include loads analysis and structural analysis that each folows the prevailing standards. SNI 1729:2015 is used for the design of steel structure (column and beam), SNI 2947:2013 for design of reinforced concrete structure (floor pelate), and also SNI 1726:2012 and SNI 1727:2013 are used for loading planning. The EBF design is designed using type of bracing “split K-braced” with the type of link is “intermediate link”. Structural analysis was performed using the structural software SAP 2000. The result of this research show that design with EBF stiffener is able to withstand all working loads. Penelitian ini adalah tentang perancangan bangunan struktur baja dengan menggunakan pengaku EBF. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang bangunan tingkat tinggi struktur baja dengan pengaku EBF yang kuat menahan seluruh beban yang bekerja pada sturktur. Metode perhitungan yang digunakan dalam perancangan ini antara lain analisis pembebanan dan analisis struktur yang masing-masing mengikuti standar yang berlaku. Digunakan SNI 1729:2015 untuk desain struktur baja (kolom dan balok), SNI 2847:2013 untuk desain struktur beton bertulang (pelat lantai), serta SNI 1726:2012 dan SNI 1727:2013 untuk perencanaan pembebanan. Desain EBF dirancang menggunakan tipe pengaku split K braced dengan tipe link adalah “intermediate link”. Analisis struktur dilakukan dengan menggunakan program struktur SAP 2000. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh desain struktur dengan pengaku EBF mampu menahan seluruh beban yang bekerja.
IMPORTANCE AND PERFORMANCE OF PUBLIC TRANSPORTATION SERVICES BASED ON WOMEN'S PERCEPTIONS Atik Wahyuni; Sri Wiwoho Mudjanarko; Emil Adly
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 4 No 1 (2020): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jrsl.v4i1.13580

Abstract

Current transportation planning policies have not taken into account the needs of women, especially public transport services have not been able to provide a sense of security and comfort and convenience (Agustina, 2007). Preliminary findings indicate that failure to produce transport policies and provisions that meet the needs of women has worsened socioeconomic conditions (ILO, 2011). Women must become movers to make changes to get women's rights in public space including in public transportation (Harrison J, 2012). For this reason, it is necessary to know the performance indicators of public transport services that need to be improved and to know the current performance of public transport services according to women's perceptions. Using the IPA method, conclusions based on the perception of women using sub variable public transport that require priority to improve services are lighting at stops (X1.2) and also in transportation (X1.4), vehicle identity (X1.7), driver identification (X1.8), vehicle worthiness (X2.3), standing passenger handling facilities (X2.7), transport capacity (X3.7), the comfort of lighting at the stop (X3.1) and inside transportation (X3. 6), temperature control facilities in transportation (X3.8), accessibility (X4.1), ease of movement (X5.1), integration between projects (X5.2), tariff (X5.3), waiting time (X6 .1), travel speed (X6.2), stop time at stop (X6.3), stop / lane information to be traversed (X6.4), arrival schedule (X6.5) and departure (X6.6), (2) The average level of satisfaction of women users of public transport is 2.25 and the average desirability of priority handling is 4.33 from a scale of 5. The order of variables that must be increased is (1) (X6), (2) Security (X1), and Comfort (X3), (3) Affordability (X5), (4) Safety (X2) and (5) Equality (X4). Kebijakan perencanaan transportasi saat ini belum mempertimbangkan kebutuhan kaum perempuan, terutama pelayanan angkutan umum belum mampu memberikan rasa aman dan nyaman dan kemudahan (Agustina, 2007). Temuan awalmenunjukkan bahwa kegagalan untuk menghasilkan kebijakan transportasi dan ketentuan yang memenuhikebutuhan perempuan telah memperburuk kondisi sosial ekonomi (ILO, 2011). Perempuan harus menjadipenggerak untuk melakukan perubahan untuk mendapatkan hak perempuan di ruang publik termasuk didalam transportasi umum( Harrison J, 2012). Untuk itu perlu mengetahui indikator kinerja pelayanan angkutan umum yang perlu ditingkatkan dan mengetahui kinerja pelayanan angkutan umum yang ada saat ini menurut persepsi perempuan. Dengan menggunan metode IPA diperoleh kesimpulan berdasarkan persepsi perempuan pengguna angkutan umum subvariabel yang memerlukan prioritas peningkatan pelayanan adalah lampu penerangan di halte (X1.2) dan juga di dalam angkutan (X1.4), identitas kendaraan (X1.7), tanda pengenal pengemudi (X1.8), kelaikan kendaraan (X2.3), fasilitas pegangan untuk penumpang berdiri (X2.7), kapasitas angkut (X3.7), kenyamanan lampu penerangan di halte (X3.1) dan di dalam angkutan(X3.6), fasilitas pengatur suhu di dalam angkutan (X3.8), aksesibilitas (X4.1), kemudahan perpindahan (X5.1), integrasi antar proyek (X5.2), tarif (X5.3), waktu tunggu (X6.1), kecepatan perjalanan (X6.2), waktu berhenti di halte (X6.3), informasi halte/jalur yang akan dilewati(X6.4), ketepatan jadwal kedatangan(X6.5) dan keberangkatan (X6.6), (2) Rata-ratatingkat kepuasan perempuan pengguna angkutan umum 2,25 dan rata-rata keinginan prioritas penanganan 4,33 dari skala 5. Urutanvariabel yang harus ditingkat adalah (1) Keteraturan (X6), (2) Keamanan (X1) dan Kenyamanan (X3), (3) Keterjangkaun (X5), (4) Keselamatan (X2) dan (5) Kesetaraan (X4).
The ANALYSIS OF THE DAMAGE LEVEL AND COST ESTIMATE MAINTENANCE OF FACULTY OF NURSING UNIVERSITY OF JEMBER Helda Frista Oktavia; Hernu Suyoso; Nunung Nuring Hayati
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 4 No 1 (2020): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jrsl.v4i1.12995

Abstract

The Jember University Faculty of Nursing building is on the Tegal Boto campus of Jember University, which was built in 2008 for the Dekanat building and 2010 for the laboratory building so that it can be seen that the age of the Faculty of Nursing building has reached more than 10 years. Therefore it is necessary to evaluate and evaluate the condition of the building by analyzing the level of damage and calculating maintenance costs. This study uses the Analytical Hierarchy Process (AHP) method with the Expert Choice version 11 assistance program. The analysis process of the Dekanat’s building produced 16 elements that were slightly damaged and 8 other elements were in good condition. Whereas for the laboratory building there were 11 elements that suffered minor damage and 10 other elements had good conditions. The condition index value for the Dekanat building is 99.73% and the laboratory building is 98.49%, both of which are included in the Zone 1 Building Condition Index between 85% - 100% which has excellent conditions. The highest priority in maintenance and maintenance is in the exterior wall ceramic element components and the lowest priority is in the shutters component. So that the total cost required in the care and maintenance of the Dekanat building is Rp. 26,119,595.05 and for the laboratory building Rp. 48,513,395.38. Bangunan gedung Fakultas Keperawatan Universitas Jember berada di kampus Tegal Boto Universitas Jember yang dibangun pada tahun 2008 untuk gedung dekanat dan 2010 untuk gedung laboratorium, sehingga dapat diketahui bahwa umur bangunan gedung Fakultas Keperawatan telah mencapai 10 tahun lebih. Oleh karena itu diperlukan adanya evaluasi dan penilaian kondisi bangunan dengan menganalisa tingkat kerusakan dan menghitung biaya pemeliharaan. Penelitian ini menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan program bantu Expert Choice versi 11. Proses analisa terhadap gedung dekanat menghasilkan 16 elemen mengalami kerusakan ringan dan 8 elemen lainnya mempunyai kondisi baik. Sedangkan untuk gedung laboratorium terdapat 11 elemen mengalami kerusakan ringan dan 10 elemen lainnya mempunyai kondisi baik. Nilai indeks kondisi untuk gedung dekanat sebesar 99.73% dan untuk gedung laboratorium sebesar 98.49%, keduanya masuk dalam Indeks Kondisi Bangunan Zona 1 antara 85% - 100% yang mempunyai kondisi baik sekali. Prioritas tertinggi dalam pemeliharan dan perawatan terdapat pada komponen elemen keramik dinding eksterior dan prioritas terendah terdapat pada komponen daun jendela. Sehingga total biaya yang diperlukan dalam perawatan dan pemeliharaan untuk gedung dekanat sebesar Rp. 26,119,595.05 dan untuk gedung laboratorium sebesar Rp. 48,513,395.38.
MARSHALL PERFORMANCE OF SPLIT MASTIC ASPHALT MIXTURES (SMA) USING NATURAL CELLULOSE FIBER CORN COB Agusty Maulana Bramasta; Akhmad Hasanuddin; Luthfi Amri Wicaksono
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 4 No 1 (2020): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jrsl.v4i1.15892

Abstract

Split Mastic Asphalt (SMA) as a solution to reduce the problem of damage to the road pavement layers before the end of it’s service period due to high traffic loads. Cellulose fiber is needed as an asphalt stabilizer. The study was conducted with a pure experimental method to determine the effect of cellulose fiber on the marshall performance of Split Mastic Asphalt Mixtures (SMA). This study used a mixture of SMA by using five variations of the addition of natural cellulose fibers from corn cobs that is 0.15%; 0.30%; 0.45%; 0.6%; 0.75%. The results showed that the corn cob cellulose fiber determines the characteristics of Marshall namely weakness, flow, VIM, VMA,. But not all levels of varieties meet specifications. For optimum levels of cellulose fiber added to the SMA mixture, the levels of 0.15% to 0.3% were chosen, because in that scale the increase in strength performance was supported by all other characteristics that passed the 2018 Bina Marga specifications. Split Mastic Asphalt (SMA) sebagai solusi untuk mengurangi permasalahan kerusakan lapisan perkerasan jalan sebelum berakhirnya masa layanannya akibat beban lalu lintas yang tinggi. Serat selulosa diperlukan sebagai material aditif penstabil aspal. Penelitian dilakukan dengan metode experimental murni dengan tujuan mengetahui pengaruh serat selulosa terhadap kinerja marshall. Penelitian ini digunakan campuran SMA dengan menggunakan 5 variasi penambahan serat selulosa alami dari tongkol jagung yaitu 0,15%; 0,30%; 0,45%; 0,6%; 0,75%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa serat selulosa tongkol jagung berpengaruh pada karakteristik marshall yaitu stabilitas, flow, VIM, VMA,. Namun tidak semua kadar varians serat selulosa memenuhi spesifikasi. Varians penambahan serat selulosa yang memenuhi spesifikasi karakteristik marshall adalah kadar 0,15% sampai dengan 0,45%. Untuk kadar optimum serat selulosa yang ditambahkan pada campuran SMA dipilih kadar 0,15% sampai dengan 0,3%, karena pada range tersebut terjadi peningkatan kinerja kekuatan yang terbaik, didukung seluruh karakteristik lainnya lolos spesifikasi Bina Marga tahun 2018.
MODE CHOICE ANALYSIS OF JEMBER-SURABAYA LAND TRANSPORTATION USING STATED PREFERENCE METHOD Asa Dina Safitri; Paksitya Purnama Putra; Akhmad Hasanuddin
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 4 No 1 (2020): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jrsl.v4i1.12027

Abstract

The launched of the new Probolinggo-Pasuruan toll road affected the Express Bus route from Jember to Surabaya. Taken from a third party application, the travel time for the Jember-Surabaya Express Bus route changes faster. The acceleration of travel time is 1 hour, from 4 hours 30 minutes to 3 hours 30 minutes. The initial hypothesis of this change is a change in public interest as users of the mode of transportation from the Train to the Express Bus. The Stated Preference method is used to determine people's preferences. Based on the analysis results, there are two utility model results obtained from the travel cost difference attribute and the travel time difference attribute with an R² value of 0.995. Based on the results of the sensitivity analysis, the greater the difference between the cost of travel and the difference in travel time, the probability of train passengers to move using the Express Bus will continue to increase. Peresmian tol baru Probolinggo-Pasuruan mempengaruhi rute Bus Patas dari Jember ke Surabaya. Diambil dari aplikasi pihak ketiga, waktu tempuh rute Bus Patas Jember-Surabaya berubah lebih cepat. Percepatan waktu tempuh adalah sebesar 1 jam, dari 4 jam 30 menit menjadi 3 jam 30 menit. Hipotesis awal dari adanya perubahan tersebut adalah akan adanya perubahan minat masyarakat sebagai pengguna moda transportasi dari Kereta Api ke Bus Patas. Metode Stated Preference digunakan untuk menentukan preferensi orang. Berdasarkan hasil analisis terdapat dua hasil model utilitas yang diperoleh dari atribut perbedaan biaya perjalanan dan atribut perbedaan waktu tempuh dengan nilai R² sebesar 0,995. Berdasarkan hasil analisis sensitivitas, semakin besar selisih biaya perjalanan dengan selisih waktu tempuh maka probabilitas penumpang Kereta Api untuk berpindah menggunakan Bus Patas akan terus meningkat.
ANALYSIS OF TECHNICAL RISK AT CONSTRUCTION PROJECT BY USING FUZZY LOGIC METHOD (CASE STUD: GRAND SUNGKONO LAGOON) Dwi Praseptiawan Rhosani; Yeny Dhokhikah; Anita Trisiana
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 4 No 1 (2020): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jrsl.v4i1.9328

Abstract

The High Rise Building Construction projects have a complexity of the work and a complex structural design that cause the large possibility of technical risk. It is crucial to do a technical risk assessment analysis for the classification of technical risk and how to handle it. The purpose of this research was to identify technical risks and risk responses to high category technical risk in the Grand Sungkono Lagoon project, Surabaya. The identifications were done by conducting a validated literature study with a preliminary survey. This research used a fuzzy logic method to assess the process of technical risk and it was assisted with MATLAB 2015a application by distributing the main questionnaire to selected respondents. From the result of the analysis, there were 7 high-level technical risk variables which consist of the effect of weather on the implementation, the difficulty mounting formwork and scaffolding at altitude, the existence of design changes, re-work, unsuitable system planning, poor equipment maintenance and wrong implementation methods. Proyek konstruksi High Rise Building memiliki kompleksitas pekerjaan dan desain struktur yang rumit sehingga kemungkinan terjadinya risiko teknis sangat besar. Analisis penilaian risiko teknis sangat penting dilakukan untuk penggolongan risiko teknis dan cara penanganannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi risiko teknis dan respon risiko terhadap risiko teknis kategori tinggi pada proyek Grand Sungkono Lagoon, Surabaya. Identifikasi dilakukan dengan melakukan studi literatur yang divalidasi dengan survey pendahuluan. Proses penilaian risiko teknis pada penelitian ini menggunakan metode Fuzzy Logic dibantu aplikasi MATLAB 2015a dengan menyebarkan kuisioner utama pada responden terpilih. Hasil analisis di dapat 7 variabel risiko teknis kategori tinggi yaitu pengaruh cuaca pada pelaksanaan, kesulitan pemasangan bekisting dan perancah di ketinggian, adanya perubahan desain, pekerjaan ulang, system yang tidak sesuai perencanaan, pemeliharaan peralatan yang buruk dan metode pelaksanaan yang salah.
COMPARISON OF PASSENGER CAR EQUIVALENT (PCE) VALUE IN MKJI 1997 AND PCE IN FIELD USING LINEAR REGRESSION METHOD IN (JENDRAL AHMAD YANI AND ADI SUCIPTO) ROAD BANYUWANGI CITY Afifah Izza Farisa; Akhmad Hasanuddin; Anita Trisiana
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 4 No 1 (2020): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jrsl.v4i1.15833

Abstract

Passenger Car Equivalent (PCE) is a conversion rate that can be used to convert the unit of any variety of vehicles to be Passenger Car Unit (PCU). The PCE value on MKJI (Indonesian Highway Capacity Manual) is considered having a longer time span compared with what we own today, therefore the renewal of the PCE value is needed. Moreover, it deals with the differ characteristics of each area. The aim of this research is to get PCE value on Jendral Ahmad Yani (4/2 UD) and Adi Sucipto (4/2 D) roads in Banyuwangi District. The method used of this research is multiple linear regression. The obtained PCE value in this research on the right road of Adi Sucipto (heading to Jendral Ahmad Yani) are MC 0.125 and HV 4.350. While on the left road of Adi Sucipto (heading to S. Parman), the obtained PCE values are MC 0.293 and HV 3.212. Then, the obtained PCE values on Jendral Ahmad Yani are MC 0.248 and HV 3.4477. Ekivalensi Mobil Penumpang (EMP) merupakan angka konversi yang berfungsi untuk mengubah satuan dari macam-macam kendaraan menjadi Satuan Mobil Penumpang (SMP). Nilai EMP yang ada pada MKJI mempunyai rentan waktu yang lama dengan sekarang, untuk itu perlu adanya pembaruan nilai EMP dan ruas jalan yang ada setiap daerah mempunyai karakteristik yang berbeda. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mendapatkan nilai EMP pada ruas jalan Jendral Ahmad Yani (4/2 UD) dan Adi Sucipto (4/2 D) Kota Banyuwangi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi linier berganda. Nilai EMP yang didapat pada penelitian ini untuk jalan Adi Sucipto kanan (arah Jendral Ahmad Yani) adalah MC 0,125 dan HV 4,350. Sementara nilai EMP yang didapat pada Jalan Adi Sucipto kiri (arah S. Parman) adalah MC 0,293 dan HV 3,212. Nilai EMP yang didapat pada Jalan Jendral Ahmad Yani MC 0,248 dan HV 3,447.
HANDLING STRATEGY OF DAMAGE AND COST ESTIMATION OF SITUBONDO-BAJULMATI ROAD MAINTENANCE LINK.025 KM SBY 233+000 – 251+000 Andini Wihenda Lafatza; Akhmad Hasanuddin; Anita Trisiana
Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan Vol 4 No 1 (2020): JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jrsl.v4i1.11128

Abstract

Pantura highway, especially on Situbondo-Bajulmati Link. 025 Km Sby 233+00-251+00 road section is one of the road section points that have a high activity every day so the road conditions are not good. Routine and periodical road maintenance was done by DPU Bina Marga and then the comparison of realization and the theory-based costs was found out by using the International Roughness Index (IRI) method. After that, an analysis of routine and periodical maintenance during 10 years plan age to know the lowest and efficient cost to the road maintenance was conducted. The realization and theory-based costs of routine maintenance have a difference of Rp107.526.929. The realization and theory-based costs of periodical maintenance have a difference of Rp953.520.843. The difference between the realization and theory-based costs required DPU Bina Marga to do a strategy of road damage. The results of the analysis for 10 years plan age with the calculated interest shows that the routine maintenance once a year was considered as effective to be conducted to minimize cost. Jalan Raya Pantura, tepatnya ruas Jalan Situbondo-Bajulmati Link. 025 Km Sby 233+00-251+00 merupakan salah satu titik ruas jalan yang memiliki aktivitas tinggi setiap harinya sehingga kondisi jalannya kurang baik. Pemeliharaan rutin dan berkala jalan dilakukan oleh DPU Bina Marga dan selanjutnya akan dicari perbandingan biaya realisasi dan biaya sesuai teori yang menggunakan metode International Roughness Index (IRI). Setelah itu dilakukan analisis pemeliharaan rutin dan berkala jalan selama umur rencana 10 tahun untuk mengetahui biaya yang paling murah dan efisien untuk pemeliharaan jalan. Biaya realisasi dan biaya sesuai teori pemeliharaan rutin memiliki selisih Rp107.526.929. Biaya realisasi dan biaya sesuai teori pemeliharaan berkala memiliki selisih Rp953.520.843. Adanya perbedaan antara biaya realisasi dan biaya secara teori mengharuskan pihak DPU Bina Marga melakukan suatu strategi penanganan kerusakan jalan.. Hasil analisis selama umur rencana 10 tahun dengan bunga yang telah diperhitungkan menunjukkan bahwa pemeliharaan rutin 1 tahun sekali dinilai lebih efektif dilakukan untuk meminimalisir pembengkakan biaya.

Page 1 of 1 | Total Record : 10